I. Pendahuluan

 

A. Dalam dunia bisnis properti

Bisnis kos kosan merupakan salah satu investasi yang semakin populer. Bisnis ini melibatkan penyediaan tempat tinggal sementara bagi individu atau mahasiswa. Perhitungan bisnis kos kosan menjadi kunci untuk memahami potensi keuntungan dalam sektor ini.

 

B. Tujuan utama dari perhitungan modal dan keuntungan dalam bisnis kos kosan 

Untuk membantu calon pemilik bisnis memahami berapa banyak modal yang diperlukan untuk memulai usaha ini dan sejauh mana potensi keuntungannya. Dengan informasi ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi.

 

II. Perhitungan Modal

  • Salah satu langkah awal yang krusial dalam perhitungan bisnis kos kosan adalah mengidentifikasi investasi awal yang diperlukan. Ini mencakup biaya pembelian properti, renovasi, dan peralatan yang dibutuhkan untuk memulai operasi.
  • Sumber modal menjadi pertimbangan penting. Anda perlu memutuskan apakah Anda akan menggunakan modal sendiri, bermitra dengan orang lain, atau mencari pendanaan tambahan dari lembaga keuangan. Memahami sumber modal ini akan membantu Anda merencanakan perjalanan bisnis Anda.
  • Perencanaan anggaran adalah langkah berikutnya dalam perhitungan bisnis kos kosan. Ini mencakup estimasi biaya operasional bulanan seperti listrik, air, pemeliharaan properti, dan upah staf. Dengan anggaran yang baik, Anda dapat mengelola keuangan bisnis Anda dengan lebih baik.

Mengingat pentingnya perhitungan bisnis kos kosan, mari lanjutkan ke bagian berikutnya untuk memahami bagaimana menghitung keuntungan dan strategi-sukses dalam bisnis kos kosan.

III. Menghitung Keuntungan

A. Pendapatan Harian/Mingguan/Bulanan

   – Formula Pendapatan = (Jumlah Unit x Harga Sewa) x (Jumlah Hari/Minggu/Bulan)

   – Contoh: Anda memiliki 10 unit kosan, setiap unit disewakan seharga Rp 500.000 per bulan. Maka, jika Anda ingin menghitung pendapatan bulanan, Anda dapat menggunakan rumus ini.

     Pendapatan Bulanan = (10 unit x Rp 500.000) = Rp 5.000.000 per bulan.

 

B. Biaya Operasional

   – Formula Biaya Operasional = Biaya Listrik + Biaya Air + Biaya Pemeliharaan + Biaya Pemasaran (jika ada)

   – Contoh: Biaya listrik per bulan adalah Rp 200.000, biaya air Rp 100.000, biaya pemeliharaan Rp 300.000, dan biaya pemasaran Rp 150.000. Maka,

     Biaya Operasional = Rp 200.000 + Rp 100.000 + Rp 300.000 + Rp 150.000 = Rp 750.000 per bulan.

 

C. Keuntungan Bersih

   – Formula Keuntungan Bersih = Pendapatan – Biaya Operasional

   – Contoh: Dengan pendapatan bulanan sebesar Rp 5.000.000 dan biaya operasional Rp 750.000, maka

     Keuntungan Bersih = Rp 5.000.000 – Rp 750.000 = Rp 4.250.000 per bulan.

 

IV. Strategi Sukses

 

A. Meningkatkan Pendapatan

   – Formula Meningkatkan Pendapatan = (Jumlah Unit x Kenaikan Harga Sewa) x (Jumlah Bulan)

   – Contoh: Anda memutuskan untuk menaikkan harga sewa unit sebesar Rp 50.000 per bulan untuk semua 10 unit selama 12 bulan. Maka,

     Meningkatkan Pendapatan = (10 unit x Rp 50.000) x 12 bulan = Rp 60.000.000.

 

B. Mengelola Biaya dengan Efisien

   – Formula Mengelola Biaya = Pemotongan Biaya Operasional

   – Contoh: Anda berhasil mengurangi biaya listrik bulanan dari Rp 200.000 menjadi Rp 150.000. Dengan pemotongan biaya ini,

     Biaya Operasional Baru = Rp 150.000 + Rp 100.000 + Rp 300.000 + Rp 150.000 = Rp 700.000 per bulan.

Tinggalkan pembukuan kertas, mari mengelola Bisnis Kost dengan KELOLAPRO YANG CERDAS

After
Before

Coba KelolaPro gratis sekarang!

Kamu tahu kan rasanya bagaimana mengelola kost bisa menjadi seperti mimpi buruk? Di KelolaPro, kami percaya bahwa setiap pemilik atau pengelola kost pantas mendapatkan pengalaman yang lebih baik. Itulah mengapa kami hadir, untuk membantu menjadikan pengalamanmu dalam mengelola kost lebih mudah dan efisien. Yuk, kita hadapi tantangan bersama!